Tuesday, January 27, 2015

Leasing Sebagai Sumber Modal

Leasing adalah sebuah sumber modal yang secara umum dianggap sebagai kewajiban jangka panjang yang mirip dengan hipotik, dimana pembelian sebuah aset biasanya menggunakan dana dari kumpulan (pool) seluruh sumber modal perusahaan (yang sebagian besar adalah ekuitas).
Bagi perusahaan, sewa yang dibayarkan untuk penyewaan aset pada umumnya dapat dikurangkan (deductible) sebagai beban/biaya perusahaan. Agar pembayaran leasing dapat dideduksi sebagai sewa, kontrak sewa harus berupa perjanjian sewa murni (true lease), bukan perjanjian penjualan bersyarat (conditional sales agreement). Pada sewa murni, perusahaan yang menggunakan properti (penyewa) tidak memperoleh kepemilikan terhadap atau berhak pada aset yang disewa tersebut. Sedangkan kontrak penjualan bersyarat akan mengalihkan andil kepemilikan atau hak kepada si penyewa dari aset yang sedang disewa.
Leasing dapat menghemat biaya pemeliharaan, namun dapat juga tidak. Penghematan akan tergantung pada situasi aktual yang harus diteliti secara hati-hati dalam setiap kasus. Tidak ada kesangsian bahwa leasing biasanya menyederhanakan masalah pemeliharaan, yang bisa jadi merupakan faktor penting. Selain itu, beberapa biaya tak langsung, yang sering sekali sulit untuk ditentukan, biasanya dikaitkan dengan kepemilikan.
Analisis-analisis ini memberi kesimpulan bahwa manfaat leasing yang sebenarnya terletak pada kemungkinan perusahaan untuk memperoleh peralatan modern yang sangat dipengaruhi oleh cepatnya perubahan teknologi. Leasing juga memberikan pencegahan yang efektif terhadap timbulnya keusangan dan inflasi.
Contoh :
Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membangun sebuah kompleks perkantoran dengan biaya $100.000 pada sebidang tanah seharga $20.000. Diperkirakan tanah tersebut dapat dijual seharga pembeliannya pada akhir tahun kelima puluh. Diperkirakan pula bahwa gedung yang telah dibangun, meskipun secara penuh disusutkan berdasarkan metode garis lurus selama 50 tahun, akan memiliki nilai sisa $20.000. Biaya pemeliharaan tahunan, pajak property, asuransi dan biaya-biaya lainnya diperkirakan $5.250. Di samping membangun sendiri, terdapat alternatif untuk menyewa gedung selama 50 tahun dengan biaya $16.500 per tahun. Perusahaan biasanya memperoleh pengembalian modal 20% sebelum pajak, sedangkan tarif pajak penghasilan 40%, sehingga pengembalian modal setelah pajak menjadi 12%. Apa yang harus dilakukan perusahaan?
Jawaban :

Tahun
(A)

BTCF
(B)

Penyusutan
(C )
=(A)-(B)
Pendapatan kena pajak
(D)
=-(C )x40%
Arus kas untuk pajak penghasilan
(E)
=(A)+(D)

ATCF
Bangun gedung
0
-$120.000



-$120.000
1-50
- 5.250
$2.000
=(1/50)100.000
-$7.250
+$2.900
- 2.350
50
+40.000
=20.000+20.000

+20.000a
-8.000
+32.000
Sewa gedung
1-50
-16.500

-16.500
+6.600
-9.900
a Keuntungan modal dari bangunan

Menggunakan metode IRR :
IRR dari tambahan modal yang diperlukan untuk membeli bangunan adalah i% dimana,
-$120.000+(-$2.350+$9.900)(P/A,i%,50)+$32.000(P/F,i%,50)=0

Dari hasil perhitungan diperoleh i sebesar 6%. Karena 6%<12%, maka lebih baik jika perusahaan menyewa bangunan.

No comments:

Post a Comment