Senyawa kimia juga terdapat dalam makanan. Karbohidrat,
protein, dan lemak adalah komponen utama dalam biokimia. Namun, juga terdapat
komponen lainnya seperti Vitamin, Mineral, Serat, dan Air.
A. Karbohidrat
Makanan yang mengandung karbohidrat diantaranya beras,
jagung, singkong, gandung, kentang, ubi jalar.
• Monosakarida : merupakan molekul gula yang sederhana
(glukosa, fruktosa, maltose).
• Disakarida : merupakan senyawa yang tersusun atas dua
monosakarida.
• Polisakarida : merupakan senyawa yang tersusun atas lebih
dari dua monosakarida.
karbohidrat dianggap sebagai sumber makanan utama manusia
karena karbohidrat gampang dicerna (dengan bantuan enzim) dan mudah larut dalam
darah (yang bersifat cair).
Nilai kalori karbohidrat adalah 4 kilokalori per gram.
Karbohidrat dapat digunakan sebagai sumber energi setelah melalui proses kimia
di dalam tubuh yang memecah karbohidrat rantai panjang (polisakarida) menjadi
monosakarida, mislanya glukosa. Glukosa dibakar di dalam tubuh untuk
menghasilkan energi, dengan reaksi C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O. Reaksi ini
tidak terjadi secara langsung, melainkan melalui kurang lebih 50 tahap reaksi.
Apabila glukosa berlebih, tidak dibarengi dengan kegiatan,
maka glukosa tersebut akan diubah oleh tubuh menjadi glikogen sebagai cadangan
makanan. Dan apabila terlalu berlebih, glukosa diubah menjadi lemak di dalam
adipose (jaringan lemak). Hal inilah yang mengakibatkan manusia dapat gemuk
(berlemak) walaupun tidak memakan lemak.
B. Protein
Protein tersusun atas karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen,
dan beberapa jenis memiliki sulfur dan mineral seperti besi, tembaga, fosfor,
dan seng. Satu rantai protein merupakan rangkaian dari ribuan unit asam amino. Makanan
yang mengandung protein diantaranya daging, telur, ikan, kacang-kacangan.
Beras, jagung, dan gandum pun mengandung protein dengan kadar yang sedikit. Protein
merupakan senyawa makromolekul (polimer) alam yang terdiri atas 5000 sampai
jutaan molekul asam amino yang terikat. Ada 20 jenis asam amino yang menyusun
molekul protein. Asam amino yang terikat satu sama lain melalui ikatan peptide.
Dalam tubuh protein akan terurai dengan bantuan asam atau enzim yang
menghasilkan molekul-molekul asam amino. Asam amino:
• Asam amino essensial : asam amino yang dibutuhkan oleh
tubuh, tetapi tubuh tidak dapat memproduksi sendiri.
• Asam amino nonesensial : asam amino yang mampu diproduksi
dalam tubuh.
Protein dalam tubuh berfungsi sebagai zat pembentuk jaringan
tubuh, pengatur, dan sebagai sumber energi. Selain itu, protein juga berguna
sebagai bahan pembentuk membran sel dan sebagai pembentuk enzim.
C. Lemak
Lemak merupakan senyawa organik dari gliserol dan asam lemak
rantai panjang. Lemak umumnya dibedakan menjadi lemak hewani dan lemak nabati.
Lemak hewani mengandung asam lemak jenuh lebih banyak, dan pada temperatur
kamar berbentuk padat. Lemak nabati memiliki asam lemak tak jenuh lebih banyak.
Lemak merupakan sumber energi utama pada makanan. Lemak
tidak menjadi bahan makanan pokok karena sulitnya lemak untuk dicerna dalam
tubuh. Hal inilah yang menyebabkan, apabila kita lapar, tidak akan kenyang
apabila hanya makan makanan yang mengandung lemak, karena perlu waktu untuk
mencernanya.
Makanan yang mengandung lemak diantaranya daging sapi,
daging ayam, kelapa tua, kacang tanah, kacang kedelai, kemiri.
Lemak bersifat tidak larut dalam air, namun larut dalam
pelarut organik seperti karbon tetraklorida, eter, dsb. Total energi yang
diberikan lemak adalah 9 kilokalori per gram. Lemak berguna untuk membentuk sel
otak dan membran sel, sebagai cadangan energi, pengatur suhu tubuh, dan
pelindung organ.
D. Vitamin
Vitamin adalah molekul organik yang dibutuhkan dalam jumlah
kecil untuk reaksi metabolit yang esensial bagi tubuh. Jumlah yang cukup dapat
melindungi tubuh dari berbagai penyakit, namun overdosis dapat memberikan
masalah bagi kesehatan, bahkan kematian.
Dua jenis vitamin : vitamin yang larut dalam tubuh (vitamin
B dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K).
• Vitamin B dan C
a. vitamin B
Terdiri atas tiamin (vitamin B1),
riboflavin (vitamin B2), asam nikotinat, piridoksin (vitamin B6), asam folat,
biotin, asam pantotenat, dan kobalamin (vitamin B12¬).
b. vitamin C
vitamin C berperan dalam
menghambat reaksi-reaksi oksidasi dalam tubuh yang berlebihan dan emmelihara
fungsi normal semua unit sel.
Sumber vitamin C diantaranya
jeruk, jambu, pisang.
• Vitamin A, D, E, dan K
a. vitamin A
berperan dalam proses penglihatan
yaitu proses fotokimia pada retina, pembentukan jaringan epitel pada mata, dan
pertumbuhan tulang dan gigi.
Kekurangan vitamin A menyebabkan
rabun senja, kebutaan, dan pertumbuhan tulang dan gigi yang tidak normal.
Kelebihan vitamin A menyebabkan
keracunan seperti kulit kering, bercak-bercak, rambut rontok, sakit tulang dan
persendian, sakit kepala, dan pembesaran hati.
b. vitamin D
Berperan mengatur penyerapan
kalsium dan fosfor dari saluran pencernaan makanan dan mengatur klasifikasi
(penumpukan kalsium) tulang dan gigi.
makanan yang mengandung vitamin D
diantaranya minyak ikan, susu.
Kekurangan vitamin ini menyebabkan
ricket (rachitis) pada anak-anak seperti tulang lunak, pembesaran sendi,
deformasi tulang dada dan pelvis, serta terlambatnya pertumbuhan gigi.
c. vitamin E
Berperan sebagai antioksidan dan
menjaga kesuburan.
Makanan yang mengandung vitamin
ini adalah minyak tumbuhan, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.
Kekurangan vitamin menyebabkan
hemosilis sel-sel darah merah, anemia, dan kemandulan.
d. vitamin K
Berperan dalam pembentukan
protombin dan protein-protein pembekuan darah lainnya.
Sumber vitamin K adalah bayam,
kubis, dan sayuran lainnya, serta hati.
Kekrurangan vitamin ini
menyebabkan darah menjadi sukar membeku ketika terjadi pendarahan atau luka.
E. Mineral
Mineral dalam bahan pangan amat bervariasi dan dibutuhkan
oleh tubuh karena memberikan manfaat tertentu. Namun tidak semua mineral di
alam dibutuhkan oleh tubuh, sebagian justru berbahaya walau dalam jumlah yang
sedikit (misalnya arsen). Mineral yang dibutuhkan oleh tubuh pun tidak boleh
dikonsumsi berlebih karena dapat mengganggu kesehatan (misalnya natrium, yang
dalam kadar berlebih dapat menyebabkan hipertensi). Hampir semua mineral yang
dibutuhkan tubuh bisa ditemukan dalam makanan.
Mineral adalah berbeda dari nutrisi lain, karena mineral
adalah senyawa anorganik (karbohidrat, protein, lipid, dan vitamin yang semua
senyawa organik). Struktur dasar mineral biasanya tidak lebih dari sebuah
molekul, atau molekul, sebuah unsur. Fungsi mineral tidak termasuk partisipasi
dalam menghasilkan energi. Namun mereka memainkan peran penting dalam fungsi
fisiologis, termasuk keterlibatan penting dalam fungsi sistem saraf, dalam
reaksi selular, dalam keseimbangan air dalam tubuh, dan dalam sistem
struktural, seperti sistem rangka.
Mineral berperan mengatur keseimbangan asam basa, mengatur
tekanan osmotic, membantu transportasi beberapa senyawa yang diperlukan tubuh
dalam proses pertumbuhan.
Mineral dapat dikelompokkan makronutrien dan mikronutrien.
Makronutrien yaitu mineral yang diperlukan cukup banyak,
yaitu lebih dari 0,005% (kalsium, fosfor, besi, magnesium, sulfur, antrium,
kalium, dan klor.
Mikronutrien yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah
kecil, yaitu kurang dari 0,005% (iodium, tembaga, kobalt, mangan, seng,
selenium, molybdenum, fluor.
F. Serat
Serat yaitu bagian dari tanaman, umumnya merupakan rantai
glukosa seperti selulosa, yang tidak dicerna oleh tubuh. Serat bermanfaat dalam
proses pencernaan, membantu pergerakan bahan makanan dan tinja di dalam usus
sehingga tidak terlalu lama berada di dalam tubuh.
Merupakan makanan yang tak dapat dicerna oleh enzim. Akan
tetapi serat berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol, dan berperan sebagai
pencahar (memudahkan buang air besar) karena menyebabkan tinja menjadi lembek.
Komponen utama serat adalah selulosa, hemiselulosa, gom
tanaman, pectin, lignin, dan karbohidrat dari tanaman. Sumber utama serat
adalah sayuran dan buah-buahan.
G. Air
Air membentuk kelas terakhir nutrisi, Air, memiliki banyak
fungsi yang diperlukan dalam tubuh manusia. Beberapa tindakan yang termasuk
penggunaannya sebagai pelarut (zat yang larut dalam zat lain), sebagai pelumas,
sebagai sistem konduksi untuk transportasi nutrisi penting dan limbah tidak
perlu, dan sebagai cara pengaturan suhu.
Ada sumber yang tersedia banyak air selain air keran dan air
kemasan. Beberapa makanan memiliki kandungan air yang tinggi, termasuk
buah-buahan dan sayuran. Selain itu, tubuh dapat membuat sejumlah kecil air
dari proses metabolisme yang menghasilkan molekul air sebagai produk sampingan.
Namun, ini tidak berarti cukup untuk kebutuhan tubuh air. Hal ini umumnya
direkomendasikan bahwa orang minum delapan gelas (atau hampir 2 liter) air
sehari untuk menjaga pasokan yang cukup. Air beperan mempertahankan konsentrasi
ion hydrogen, konsentrasi elektrolit, tekanan osmotic, suhu, dan keseimbangan
lain dalam tubuh. Kekurangan air menyebabkan dehidrasi dan dapat menyebabkan
kematian.
No comments:
Post a Comment