Sunday, February 1, 2015

Perkembangan Teknologi di Indonesia

Perkembangan teknologi akhir-akhir ini sangat berkembang pesat. Mulai dari berkrmbang nya teknologi informasi seperti smartphone, internet, mobile, hingga teknologi dalam bidang pendidikan.

perkembangan Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi yang sangat pesat ini, mau tidak mau, siap ataupun tidak siap, akan semakin deras mengalirkan informasi dengan segala dampak positif dan negatifnya ke masyarakat Indonesia. Perkembangan TI dan TK memperlihatkan bermunculannya berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi ini, termasuk dalam dunia pendidikan. Seperti penggunaan e-learning, e-library, e-education, e-mail, e-laboratory, dan lainnya.

Perkembangan teknologi informasi dapat di aplikasikan dalam bidang pendidikan dengan:

Berkembang nya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (Distance Learning).Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan / latihan dalam sebuah jaringan. Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video.
Perpustakaan elektronik (e-library) merupakan salah satu revolusi teknologi informasi yang  tidak hanya mengubah konsep pendidikan di kelas tetapi juga membuka dunia baru bagi perpustakaan. Perpustakaan yang biasanya merupakan arsip buku-buku dengan dibantu teknologi informasi dan internet dapat dengan mudah mengubah konsep perpustakaan yang pasif menjadi lebih agresif dalam berinteraksi dengan penggunanya. Dengan banyaknya perpustakaan tersambung ke internet, sumber ilmu pengetahuan yang biasanya terbatas ada di perpustakaan menjadi tidak terbatas.


Dengan berkembangnya teknologi informasi dalam dunia pendidikan, diharapkan kedepannya akan mampu merubah indonesia kembali menjadi bangsa  besar yang disegani oleh bangsa lain karena kemampuannya.

Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang

Sejarah kelahiran dan berkembangnya koperasi di negara maju (barat) dan negara berkembang memang sangat diametral. Di barat koperasi lahir sebagai gerakan untuk melawan ketidakadilan pasar, oleh karena itu tumbuh dan berkembang dalam suasana persaingan pasar. 

Bahkan dengan kekuatannya itu koperasi meraih posisi tawar dan kedudukan penting da lam konstelasi kebijakan ekonomi termasuk dalam perundingan internasional. 
Peraturan perundangan yang mengatur koperasi tumbuh kemudian sebagai tuntutan masyarakat koperasi dalam rangka melindungi dirinya.

Di negara berkembang koperasi dirasa perlu dihadirkan dalam kerangka membangun institusi yang dapat menjadi mitra negara dalam menggerakkan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. 

Oleh karena itu kesadaran antara kesamaan dan kemuliaan tujuan negara dan gerakan koperasi dalam memperjuangkan peningkatan kesejahteraan masyarakat ditonjolkan di negara berkembang, baik oleh pemerintah kolonial maupun pemerintahan bangsa sendiri setelah kemerdekaan, berbagai peraturan perundangan yang mengatur koperasi dilahirkan dengan maksud mempercepat pengenalan koperasi dan memberikan arah bagi pengembangan koperasi serta dukungan/perlindungan yang diperlukan.
Pembangunan koperasi dapat diartikan sebagai proses perubahan yang menyangkut kehidupan perkoperasian Indonesia guna mencapai kesejahteraan anggotanya. 
Tujuan pembangunan koperasi di Indonesia adalah menciptakan keadaan masyarakat khususnya anggota koperasi agar mampu mengurus dirinya sendiri.

A. Permasalahan dalam Pembangunan Koperasi

    Koperasi bukan kumpulan modal, dengan demikian tujuan pokoknya harus benar-benar mengabdi untuk kepentingan anggota dan masyarakat di sekitarnya. Pembangunan koperasi di Indonesia dihadapkan pada dua masalah pokok yaitu :
1.   Masalah internal koperasi antara lain: kurangnya pemahaman anggota akan manfaat koperasi dan pengetahuan tentang kewajiban sebagai anggota. Harus ada sekelompok orang yang punya kepentingan ekonomi bersama yang bersedia bekerja sama dan mengadakan ikatan sosial. Dalam kelompok tersebut harus ada tokoh yang berfungsi sebagai penggerak organisatoris untuk menggerakkan koperasi ke arah sasaran yang benar.
2.   Masalah eksternal koperasi antara lain iklim yang mendukung pertumbuhan koperasi belum selaras dengan kehendak anggota koperasi, seperti kebijakan pemerintah yang jelas dan efektif untuk perjuangan koperasi, sistem prasarana, pelayanan, pendidikan, dan penyuluhan.


B. Kunci Pembangunan Koperasi

       Untuk meningkatkan kualitas koperasi, diperlukan keterkaitan timbal balik antara manajemen profesional dan dukungan kepercayaan dari anggota. 
Mengingat tantangan yang harus dihadapi koperasi pada waktu yang akan datang semakin besar, maka koperasi perlu dikelola dengan menerapkan manajemen yang profesional serta menetapkan kaidah efektivitas dan efisiensi. Untuk keperluan ini, koperasi dan pembina koperasi perlu melakukan pembinaan dan pendidikan yang lebih intensif untuk tugas-tugas operasional. 
Dalam melaksanakan tugas tersebut, apabila belum mempunyai tenaga profesional yang tetap, dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan yang terkait.

            Kendala yang dihadapi masyarakat dalam mengembangkan koperasi di negara berkembang adalah sebagai berikut :
a) Sering koperasi hanya dianggap sebagai organisasi swadaya yang otonom partisipatif dan demokratis dari rakyat kecil (kelas bawah) seperti petani, pengrajin, pedagang dan pekerja/buruh
b) Disamping itu ada berbagai pendapat yang berbeda dan diskusi-diskusi yang controversial mengenai keberhasilan dan kegagalan seta dampak koperasi terhadapa proses pembangunan ekonomi social di negara-negara dunia ketiga (sedang berkembang) merupakan alas an yang mendesak untuk mengadakan perbaikan tatacara evaluasi atas organisasi-organisasi swadaya koperasi.
c) Kriteria ( tolok ukur) yang dipergunakan untuk mengevaluasi koperasi seperti perkembangan anggota, dan hasil penjualan koperasi kepada anggota, pangsa pasar penjualan koperasi, modal penyertaan para anggota, cadangan SHU, rabat dan sebagainya, telah dan masih sering digunakan sebagai indikator mengenai efisiensi koperasi.
Konsepsi mengenai sponsor pemerintah dalam perkembangan koperasi yang otonom dalam bentuk model tiga tahap, yaitu :


a) Tahap pertama : Offisialisasi
Mendukung perintisan pembentukan Organisasi Koperasi.
Tujuan utama selama tahap ini adalah merintis pembentukan koperasi dari perusahaan koperasi, menurut ukuran, struktur dan kemampuan manajemennya,cukup mampu melayani kepentingan para anggotanya secara efisien dengan menawarkan barang dan jasa yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya dengan harapan agar dalam jangka panjang mampu dipenuhi sendiri oleh organisasi koperasi yang otonom.
Terdapat 2 jenis kebijakan dan program yang berkaitan dengan pengkoperasian, yaitu :
1. Kebijakan dan program pendukung yang diarahkan pada perintisan dan pembentukan organisasi koperasi, kebijakan dan program ini dapat dibedakan pula, atas kebijakan dan program khusus misalnya untuk :
- Membangkitkan motivasi, mendidik dan melatih para anggota dan para anggota pengurus kelompok koperasi.
- Membentuk perusahaan koperasi ( termasuk latihan bagi para manager dan karyawan)
- Menciptakan struktur organisasi koperasi primer yang memadai ( termasuk sistem kontribusi dan insentif, serta pengaturan distribusi potensi yang tersedia) dan,
- Membangun sistem keterpaduan antar lembaga koperasi sekunder dan tersier yang memadai.
2. Kebijakan dan program diarahkan untuk mendukung perekonomian para anggota, masing-masing, dan yang dilaksanakan melalui koperasi terutama perusahaan koperasi yang berperan seperti organisasi-organisasi pembangunan lainnya.
b) Tahap kedua : De Offisialisasi
Melepaskan koperasi dari ketergantungannya pada sponsor dan pengawasan teknis, Manajemen dan keuangan secara langsung dari organisasi yand dikendalikan oleh Negara.
Tujuan utama dari tahap ini adalah mendukung perkembangan sendiri koperasi ketingkat kemandirian dan otonomi artinya, bantuan, bimbingan dan pengawasan atau pengendalian langsung harus dikurangi.
Kelemahan-kelemahan dalam penerapan kebijakan dan program yang mensponsori pengembangan koperasi :
1) Untuk membangkitkan motivasi para petani agar menjadi anggota koperasi desa, ditumbuhkan harapan-harapan yang tidak realistis pada kerjasama dalam koperasi bagi para anggota dan diberikan janji-janji mengenai perlakuan istimewa melalui pemberian bantuan pemerintah.
2) Selama proses pembentukan koperasi persyaratan dan kriteria yang yang mendasari pembentukan kelompok-kelompok koperasi yang kuatdan, efisien, dan perusahaan koperasi yang mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya secara otonom, tidak mendapat pertimbangan yang cukup.
3) Karena alas an-alasan administrative, kegiatan pemerintah seringkali dipusatkan pada pembentukan perusahaan koperasi, dan mengabaikan penyuluhan, pendidikan dan latihan para naggota, anggota pengurus dan manajer yang dinamis, dan terutama mengabaikan pula strategi-strategi yang mendukung perkembangan sendiri atas dasar keikutsertaan anggota koperasi.
4) Koperasi telah dibebani dengan tugas-tugas untuk menyediakan berbagai jenis jasa bagi para anggotanya (misalnya kredit), sekalipun langkah-langkah yang diperlukan dan bersifat melengkapi belum dilakukan oleh badan pemerintah yang bersangkutan (misalnya penyuluhan)
5) Koperasi telah diserahi tugas, atau ditugaskan untuk menangani program pemerintah, walaupun perusahaan koperasi tersebut belum memiliki kemampuan yang diperlukan bagi keberhasilan pelaksanaan tugas dan program itu
6) Tujuan dan kegiatan perusahaan koperasi (yang secara administratif dipengaruhi oleh instansi dan pegawai pemerintah) tidak cukup mempertimbangkan, atau bahkan bertentangan dengan, kepentingan dan kebutuhan subyektif yang mendesak, dan tujuan-tujuan yang berorientasi pada pembangunan para individu dan kelompok anggota.
Secara singkat dapat dibedakan tiga tipe konflik tujuan yang satu sama lain tidak cukup serasi, yaitu :
a. Koperasi serba usaha yang diarahkan untuk melaksanakan membawa pengaruh negatif terhadap kepentingan anggota atau fungsi-fungsi yang merupakan tugas instansi pemerintah, yang terhadap loyalitas hubungan antara anggota dan manajer
b. Perusahaan koperasi diarahkan bertentangan dengan kepentngan paraanggota untuk menjual hasil produksi para anggota engan harga yang lebih rendah dari harga pasar sebagai satu bentuk sumbangan terhadap stabilisasi harga secara umum.
c. Mungkin terkandung maksud atau asumsi bahwa perusahaan koperasi dapat meningkatkan kepentingan yang nyata atau sesungguhnya dari para anggota dan merangsang perubahan sosial ekonomi itu,tidak dipertimbangkan secara matang keadaan nyata dari para petani kecil yang menjadi anggota, struktur lahan dan pola produksi mereka, kebutuhan dan tujuan mereka.

Perkembangan koperasi sebagai Organisasi mandiri yang otonom

Setelah berhasil mencapai tingkat swadaya dan otonom, koperasi-koperasi yang sebelumnya disponsori oleh Negara dan mengembangkan dirinya sebagai organisasi swadaya koperasi bekerja sama dan didukung oleh lembaga-lembaga koperasi sekunder dan tersier.

Saturday, January 31, 2015

Daerah Kerja Bipolar Junction Transistor (BJT)

Daerah Kerja BJT
·         Daerah Aktif >> Transistor beroperasi sebagai penguat dan Ic = β.Ib
Daerah kerja transistor yang normal adalah pada daerah aktif, yaitu ketika  arus IC konstans terhadap berapapun nilai VCE. Dari kurva ini diperlihatkan bahwa arus IC hanya tergantung dari besar arus IB. Daerah kerja ini biasa juga disebut daerah linear (linear region).
·         Saturation   >>   Transistor "fully-ON", Ic = I(saturation)
Daerah saturasi adalah mulai dari VCE  = 0 volt sampai kira-kira 0.7 volt (transistor silikon). Ini diakibatkan oleh efek p-n junction kolektor-basis yang membutuhkan tegangan yang cukup agar mampu mengalirkan elektron sama seperti dioda.  
·         Cut-off   >>  Transistor menjadi "fully-OFF", Ic = 0
Daerah dimana Vce masih cukup kecil sehingga Arus IC = 0 atau IB = 0. Transistor dalam kondisi off.
·         Daerah Breakdown
Dari kurva kolektor, terlihat jika tegangan VCE  lebih dari 40 V, arus IC menanjak naik dengan cepat. Transistor pada daerah ini disebut berada pada daerah breakdown. Seharusnya transistor tidak boleh bekerja pada daerah ini, karena akan dapat merusak transistor tersebut. Untuk berbagai jenis transistor nilai tegangan VCE max  yang diperbolehkan sebelum breakdown bervariasi.

Tabel.  Daerah Operasi Transistor Bipolar

Electrode
Voltages
Mode
Junction
Emitter-Base
Junction
Collector-Base
Function
E < B < C
Aktif
Forward bias
Reverse bias
Normal Amplifier (Sering digunakan)
E > B < C
Cut-off
Reverse bias
Reverse bias
Open switch
E < B > C
Saturation
Forward bias
Forward bias
Close switch
E > B > C
Breakdown
Reverse bias
Forward bias
Low gain amplifier

Transistor satu hubungan (UJT)

1.      Pengertian
      Transistor satu hubungan (UJT) merupakan transistor yang terbuat dari bahan semikonduktor dengan tiga terminal mirip transistor hanya cara kerjanya sangat berbeda. Walaupun disebut transistor, namun fungsinya tidak digunakan sebagai penguat, melainkan sebagai pemicu, pewaktu, dan  pembangkit gelombang. Simbol UJT dan stuktur fisis serta rangkaian rangkaian ekivalennya diperlihatkan pada Gambar 6. Terminal B1 dan B2 adalah basis 1 dan basis 2 dengan hambatan sekitar 5 - 10 k Ω, sedangkan terminal E adalah emiter. Sedangkan hubungan E dengan B1 mirip dioda hubungan p-n dan hanya ada satu hubungan. Tanda panah menuju B1 menunjukkan bahwa hambatan R B1 tidak memiliki nilai tetap. Pada saaUJT Off nilai R B1dalam orde k Ω, namun pada saat On nil turun secara drastis hingga sangat rendah dalam orde Ω.
      UJT singkatan dari Unijunction Transistor, jenis ini umumnya sangat jarang digunakan terutama untuk transistor yang bekerja sebagai penguat. Jenis ini menyerupai jenis transistor lainnya, hanya pada transistor jenis ini mempunyai lambang yang agak berlainan. Biasanya jenis ini terdiri dari jenis PN UJT. Pada UJT mempunyai tiga kaki juga, hanya namanya Emitter dengan dua buah Basis.

2.      Konstruksi

      UJT mempunyai tiga saluran, sebuah emitor (E) dan dua basis (B1 dan B2). Basis dibentuk oleh batang silikon tipe-n yang terkotori ringan. Dua sambungan ohmik B1 dan B2 ditambahkan pada kedua ujung batang silikon. Resistansi di antara B1 dan B2 ketika emitor dalam keadaan rangkaian terbuka dinamakan resistensi antarbasis (interbase resistance).

3.      Fungsi UJT
adalah sebagai pembanding / penyesuaian getaran listrik seperti yang terdapat pada osilator (rangkaian dalam pemancar sebagai pembangkit signal pembawa gelombang).

Komposisi Senyawa Kimia dalam Pangan

Senyawa kimia juga terdapat dalam makanan. Karbohidrat, protein, dan lemak adalah komponen utama dalam biokimia. Namun, juga terdapat komponen lainnya seperti Vitamin, Mineral, Serat, dan Air.
A. Karbohidrat
Makanan yang mengandung karbohidrat diantaranya beras, jagung, singkong, gandung, kentang, ubi jalar.
• Monosakarida : merupakan molekul gula yang sederhana (glukosa, fruktosa, maltose).
• Disakarida : merupakan senyawa yang tersusun atas dua monosakarida.
• Polisakarida : merupakan senyawa yang tersusun atas lebih dari dua monosakarida.
karbohidrat dianggap sebagai sumber makanan utama manusia karena karbohidrat gampang dicerna (dengan bantuan enzim) dan mudah larut dalam darah (yang bersifat cair).
Nilai kalori karbohidrat adalah 4 kilokalori per gram. Karbohidrat dapat digunakan sebagai sumber energi setelah melalui proses kimia di dalam tubuh yang memecah karbohidrat rantai panjang (polisakarida) menjadi monosakarida, mislanya glukosa. Glukosa dibakar di dalam tubuh untuk menghasilkan energi, dengan reaksi C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O. Reaksi ini tidak terjadi secara langsung, melainkan melalui kurang lebih 50 tahap reaksi.
Apabila glukosa berlebih, tidak dibarengi dengan kegiatan, maka glukosa tersebut akan diubah oleh tubuh menjadi glikogen sebagai cadangan makanan. Dan apabila terlalu berlebih, glukosa diubah menjadi lemak di dalam adipose (jaringan lemak). Hal inilah yang mengakibatkan manusia dapat gemuk (berlemak) walaupun tidak memakan lemak.
B. Protein
Protein tersusun atas karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen, dan beberapa jenis memiliki sulfur dan mineral seperti besi, tembaga, fosfor, dan seng. Satu rantai protein merupakan rangkaian dari ribuan unit asam amino. Makanan yang mengandung protein diantaranya daging, telur, ikan, kacang-kacangan. Beras, jagung, dan gandum pun mengandung protein dengan kadar yang sedikit. Protein merupakan senyawa makromolekul (polimer) alam yang terdiri atas 5000 sampai jutaan molekul asam amino yang terikat. Ada 20 jenis asam amino yang menyusun molekul protein. Asam amino yang terikat satu sama lain melalui ikatan peptide. Dalam tubuh protein akan terurai dengan bantuan asam atau enzim yang menghasilkan molekul-molekul asam amino. Asam amino:
• Asam amino essensial : asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tubuh tidak dapat memproduksi sendiri.
• Asam amino nonesensial : asam amino yang mampu diproduksi dalam tubuh.
Protein dalam tubuh berfungsi sebagai zat pembentuk jaringan tubuh, pengatur, dan sebagai sumber energi. Selain itu, protein juga berguna sebagai bahan pembentuk membran sel dan sebagai pembentuk enzim.
C. Lemak
Lemak merupakan senyawa organik dari gliserol dan asam lemak rantai panjang. Lemak umumnya dibedakan menjadi lemak hewani dan lemak nabati. Lemak hewani mengandung asam lemak jenuh lebih banyak, dan pada temperatur kamar berbentuk padat. Lemak nabati memiliki asam lemak tak jenuh lebih banyak.
Lemak merupakan sumber energi utama pada makanan. Lemak tidak menjadi bahan makanan pokok karena sulitnya lemak untuk dicerna dalam tubuh. Hal inilah yang menyebabkan, apabila kita lapar, tidak akan kenyang apabila hanya makan makanan yang mengandung lemak, karena perlu waktu untuk mencernanya.
Makanan yang mengandung lemak diantaranya daging sapi, daging ayam, kelapa tua, kacang tanah, kacang kedelai, kemiri.
Lemak bersifat tidak larut dalam air, namun larut dalam pelarut organik seperti karbon tetraklorida, eter, dsb. Total energi yang diberikan lemak adalah 9 kilokalori per gram. Lemak berguna untuk membentuk sel otak dan membran sel, sebagai cadangan energi, pengatur suhu tubuh, dan pelindung organ.
D. Vitamin
Vitamin adalah molekul organik yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk reaksi metabolit yang esensial bagi tubuh. Jumlah yang cukup dapat melindungi tubuh dari berbagai penyakit, namun overdosis dapat memberikan masalah bagi kesehatan, bahkan kematian.
Dua jenis vitamin : vitamin yang larut dalam tubuh (vitamin B dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K).
• Vitamin B dan C
a. vitamin B
Terdiri atas tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), asam nikotinat, piridoksin (vitamin B6), asam folat, biotin, asam pantotenat, dan kobalamin (vitamin B12¬).
b. vitamin C
vitamin C berperan dalam menghambat reaksi-reaksi oksidasi dalam tubuh yang berlebihan dan emmelihara fungsi normal semua unit sel.
Sumber vitamin C diantaranya jeruk, jambu, pisang.
• Vitamin A, D, E, dan K
a. vitamin A
berperan dalam proses penglihatan yaitu proses fotokimia pada retina, pembentukan jaringan epitel pada mata, dan pertumbuhan tulang dan gigi.
Kekurangan vitamin A menyebabkan rabun senja, kebutaan, dan pertumbuhan tulang dan gigi yang tidak normal.
Kelebihan vitamin A menyebabkan keracunan seperti kulit kering, bercak-bercak, rambut rontok, sakit tulang dan persendian, sakit kepala, dan pembesaran hati.
b. vitamin D
Berperan mengatur penyerapan kalsium dan fosfor dari saluran pencernaan makanan dan mengatur klasifikasi (penumpukan kalsium) tulang dan gigi.
makanan yang mengandung vitamin D diantaranya minyak ikan, susu.
Kekurangan vitamin ini menyebabkan ricket (rachitis) pada anak-anak seperti tulang lunak, pembesaran sendi, deformasi tulang dada dan pelvis, serta terlambatnya pertumbuhan gigi.
c. vitamin E
Berperan sebagai antioksidan dan menjaga kesuburan.
Makanan yang mengandung vitamin ini adalah minyak tumbuhan, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.
Kekurangan vitamin menyebabkan hemosilis sel-sel darah merah, anemia, dan kemandulan.
d. vitamin K
Berperan dalam pembentukan protombin dan protein-protein pembekuan darah lainnya.
Sumber vitamin K adalah bayam, kubis, dan sayuran lainnya, serta hati.
Kekrurangan vitamin ini menyebabkan darah menjadi sukar membeku ketika terjadi pendarahan atau luka.
E. Mineral
Mineral dalam bahan pangan amat bervariasi dan dibutuhkan oleh tubuh karena memberikan manfaat tertentu. Namun tidak semua mineral di alam dibutuhkan oleh tubuh, sebagian justru berbahaya walau dalam jumlah yang sedikit (misalnya arsen). Mineral yang dibutuhkan oleh tubuh pun tidak boleh dikonsumsi berlebih karena dapat mengganggu kesehatan (misalnya natrium, yang dalam kadar berlebih dapat menyebabkan hipertensi). Hampir semua mineral yang dibutuhkan tubuh bisa ditemukan dalam makanan.
Mineral adalah berbeda dari nutrisi lain, karena mineral adalah senyawa anorganik (karbohidrat, protein, lipid, dan vitamin yang semua senyawa organik). Struktur dasar mineral biasanya tidak lebih dari sebuah molekul, atau molekul, sebuah unsur. Fungsi mineral tidak termasuk partisipasi dalam menghasilkan energi. Namun mereka memainkan peran penting dalam fungsi fisiologis, termasuk keterlibatan penting dalam fungsi sistem saraf, dalam reaksi selular, dalam keseimbangan air dalam tubuh, dan dalam sistem struktural, seperti sistem rangka.
Mineral berperan mengatur keseimbangan asam basa, mengatur tekanan osmotic, membantu transportasi beberapa senyawa yang diperlukan tubuh dalam proses pertumbuhan.
Mineral dapat dikelompokkan makronutrien dan mikronutrien.
Makronutrien yaitu mineral yang diperlukan cukup banyak, yaitu lebih dari 0,005% (kalsium, fosfor, besi, magnesium, sulfur, antrium, kalium, dan klor.
Mikronutrien yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah kecil, yaitu kurang dari 0,005% (iodium, tembaga, kobalt, mangan, seng, selenium, molybdenum, fluor.
F.  Serat
Serat yaitu bagian dari tanaman, umumnya merupakan rantai glukosa seperti selulosa, yang tidak dicerna oleh tubuh. Serat bermanfaat dalam proses pencernaan, membantu pergerakan bahan makanan dan tinja di dalam usus sehingga tidak terlalu lama berada di dalam tubuh.
Merupakan makanan yang tak dapat dicerna oleh enzim. Akan tetapi serat berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol, dan berperan sebagai pencahar (memudahkan buang air besar) karena menyebabkan tinja menjadi lembek.
Komponen utama serat adalah selulosa, hemiselulosa, gom tanaman, pectin, lignin, dan karbohidrat dari tanaman. Sumber utama serat adalah sayuran dan buah-buahan.
G.  Air
Air membentuk kelas terakhir nutrisi, Air, memiliki banyak fungsi yang diperlukan dalam tubuh manusia. Beberapa tindakan yang termasuk penggunaannya sebagai pelarut (zat yang larut dalam zat lain), sebagai pelumas, sebagai sistem konduksi untuk transportasi nutrisi penting dan limbah tidak perlu, dan sebagai cara pengaturan suhu.

Ada sumber yang tersedia banyak air selain air keran dan air kemasan. Beberapa makanan memiliki kandungan air yang tinggi, termasuk buah-buahan dan sayuran. Selain itu, tubuh dapat membuat sejumlah kecil air dari proses metabolisme yang menghasilkan molekul air sebagai produk sampingan. Namun, ini tidak berarti cukup untuk kebutuhan tubuh air. Hal ini umumnya direkomendasikan bahwa orang minum delapan gelas (atau hampir 2 liter) air sehari untuk menjaga pasokan yang cukup. Air beperan mempertahankan konsentrasi ion hydrogen, konsentrasi elektrolit, tekanan osmotic, suhu, dan keseimbangan lain dalam tubuh. Kekurangan air menyebabkan dehidrasi dan dapat menyebabkan kematian.