Monday, January 20, 2014

trip to museum layang-layang


Minggu, 12 Januari 2014 saya pergi ke museum layang-layang yang berlokasi di jalan H. Kamang, Pondok Labu, Jakarta Selatan untuk mengerjakan tugas softskill ilmu sosial dasar yang mengharuskan saya mengunjungi  museum.
Sedikit tentang museum layang-layang, museum ini didirikan oleh Endang W. Puspoyo. Ia merupakan seorang pakar kecantikan yang menekuni dunia layang-layang sejak tahun 1985. Dari kecintaannya pada layang-layang akhirnya ia medirikan museum layang – layang ini.
Museum ini didirikan pada tahun 2003, yang diresmikan pada tanggal 21 Maret 2003 oleh ibu Endang. Di museum ini terbagi menjadi 4 bangunan. Bangunan pertama adalah loket dan tempat menonton video. Bangunan kedua adalah tempat untuk membuat keramik dan melukis batik. Bangunan ketiga adalah tempat untuk membuat layang-layang ,melukis wayang, sekaligus ada ruangan yang memamerkan koleksi layang-layang. Dan terakhir gedung keempat merupakan tempat membeli souvenir.
Okeey, di museum ini harga tiket masuknya (HTM) adalah 10.000 rupiah (cukup murah ya!) tiket ini sudah termasuk dengan menonton video , fee tour guide, dan juga mendapatkan bahan untuk membuat layang-layang sederhana.
Setelah membeli tiket di loket, kita akan diantar untuk menonton sebuah video yang berada di gedung pertama. Video tersebut menjelaskan tentang sejarah, fungsi, dan macam layang-layang, juga menjelaskan tentang berdirinya museum layang-layang ini.
Di museum ini saya mendapatkan hal-hal yang sangat menarik
Pertama, FYI!! Ternyata layang-layang itu berasal dari INDONESIA!!
Yang saya kira dulu berasal dari negeri Cina.
Kedua, kita akan menemui seorang tour guide yang akan mangantar dan menjelaskan tentang isi museum. Disini saya mendapatkan sebuah ilmu yang menarik, yaitu layang-layang mempunyai variasi, fungsi, dan juga tujuan yang bermacam-macam.
Contohnya saya baru mengetahui bahwa ada layang-layang kendali yang harus dimainkan dengan alat bantu yang unik.












Dan contoh yang kedua hal yang baru saya ketahui adalah, ternyata hampir di setiap wilayah di negeri ini mempunyai layang-layang dengan ciri khas sendiri-sendiri, dan juga tujuan yang berbeda-beda, seperti di kalimantan ada yang namanya dandang laki dan dandang bini (dandang adalah bahasa kalimantannya layang-layang) layang-layang ini harus diterbangkan oleh pasangan yang baru menikah.













Ketiga, ternyata layang-layang dahulu dibuat menggunakan daun-daun yang dikeringkan. Waaaw sangat tidak terpikirkan oleh saya bagaimana orang terdahulu kita membuat layang-layang menggunakan daun.


Keempat, layang-layang yang terpajang di museum ini sudah pernah mengudara semua dan juga sudah diikutkan dalam beberapa festival layang-layang dalam maupunluar negeri.
Kelima, di museum ini tidak hanya memamerkan layang-layang yang berasal dari Indonesia saja, tetapi juga dari mancanegara contohnya adalah Jepang.
Keenam, hal yang paling menarik adalah membuat layang-layang sendiri, mungkin terakhir saya membuat layang-layang sendiri pada saat saya masih duduk di sekolah dasar kelas 2 mungkin yaa.
















Dan masih banyak sekali hal yang menarik dari museum ini. Sulit memang dikatakan dengan kata-kata, susah pula untuk dicurahkan dalam tulisan yang mugkin akan bertele-tele. Jadi  jika anda tertarik untuk mengunjungi museum layang-layang. Silahkan kunjungi sendiri museum ini yaaay.

Contoh layang-layang yang ada di museum lainnya :