Thursday, November 7, 2013

Upaya Pelestarian Lingkungan (Tugas soft skill)

Buang Sampah Pada Tempatnya dong!

Sampah, kalian pasti sudah tau apa itu sampah. Apalagi di ibukota Indonesia yaitu Djakarta, tidak mungkin kalian tidak melihat sampah.
Yak, sampah sudah seperti teman sehari-hari di kehidupan di Jakarta. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kebersihan menjadi pelaku utama dalam permasalahan ini. Gimana bisa kita dapat menghirup udara yang bersih jika masih banyak sekali jumlah sampah yang berserakan di jalanan kota Jakarta.

Usaha pelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab kita sebagai manusia. Tidak hanya pemerintah, tetapi juga masyarakat harus bertindak untuk melestarikan lingkungan.

Saya hanya akan memberikan sebuah contoh upaya pelestarian lingkungan yang sangat sederhana tetapi sangat sulit untuk dilakukan.yaitu :

"Buanglah sampah pada tempatnya"
mengapa saya bilang membuang sampah pada tempatnya itu sangat sulit untuk dilakukan, berikut ini adalah alasan saya kenapa membuang sampah sangat sulit untuk dilakukan :
  • Konsep hidup para manusia yang cenderung untuk mempergunakan alam "semau gue"
  • Tindakan dan perilaku manusia dalam menerapkan hidup yang sehat dan bersih
  • Sifat malas manusia untuk mencari tempat pembuangan sampah
Jika hal yang se sederhana membuang sampah pada tempatnya saja sudah malas, bagaimana mau menjalankan hal lain yang lebih rumit lagi.
Mindset para manusia yangtidak perduli dengan lingkungan adalah dimana ada sedikit sampah, disitulah tempat sampah. Sebuah mindset yang sangat keliru,tapi begitulah manusia. Sungguh tragis kebersihan kita bukan?

Saya mempunyai sebuah tips untuk memulai mengubah sudut pandang kita tentang kebersihan, khusunya dalam kesadaran membuang sampah.
Here we go!

1. Ubahlah mindset anda tentang dimana ada sedikit sampah, disitulah tempat sampah. Menjadi dimana ada sekumpulan sampah yang menempati tempatnya, disitulah tempat sampah berada.
2. Sadarkanla diri anda sendiri tentang pentingnya kebersihan. Jika anda sudah sadar dengan pentingnya kebersihan, sadarkan orang-orang disekitar anda.
3. Setelah sadar maka, terapkanlah dalam kehidupan sehari-hari untuk tidak membuang sampah sembarangan.




Permainan Tradisional (Tugas Soft Skill)

Masih ingatkah kalian dengan permainan congklak, galah asin, dan benteng?
Mungkin di era globalisasi sekarang ini sudah menggusur permainan-permainan jadul seperti itu.
Kurangnya lahan kosong, dan jarangnya lapangan terbuka untuk memainkan permainan tradisional seperti itu. Hal ini sangat lah di sayangkan. Karena permainan-permainan tradisional tidak hanya untuk bersenang-senang tapi jugabanyak manfaat dari permainan itu sendiri.

Berikut ini merupakan contoh-contoh permainan tradisional



1. Congklak

Permainan congklak dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan mereka menggunakan papan yang dinamakan papan congklak dan 98 (14 x 7) buah biji yang dinamakan biji congklak atau buah congklak. Umumnya papan congklak terbuat dari kayu dan plastik, sedangkan bijinya terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik. Pada papan congklak terdapat 16 buah lobang yang terdiri atas 14 lobang kecil yang saling berhadapan dan 2 lobang besar di kedua sisinya. Setiap 7 lobang kecil di sisi pemain dan lobang besar di sisi kananya dianggap sebagai milik sang pemain.
Pada awal permainan setiap lobang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dua orang pemain yang berhadapan, salah seorang yang memulai dapat memilih lobang yang akan diambil dan meletakkan satu ke lobang di sebelah kanannya dan seterusnya. Bila biji habis di lobang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi, bila habis di lobang besar miliknya maka ia dapat melanjutkan dengan memilih lobang kecil di sisinya. Bila habis di lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lobang kosong di sisi lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa.
Permainan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat dimabil (seluruh biji ada di lobang besar kedua pemain). Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak.

2. Petak Umpet
Petak umpet adalah sejenis permainan yang bisa dimainkan oleh minimal 2 orang, namun jika semakin banyak akan semakin seru.
Dimulai dengan Hompimpa untuk menentukan siapa yang menjadi "kucing" (berperan sebagai pencari teman-temannya yang bersembunyi). Si kucing ini nantinya akan memejamkan mata atau berbalik sambil berhitung sampai 10, biasanya dia menghadap tembok, pohon atau apasaja supaya dia tidak melihat teman-temannya bergerak untuk bersembunyi (tempat jaga ini memiliki sebutan yang berbeda di setiap daerah, contohnya di beberapa daerah di Jakarta ada yang menyebutnya INGLO, di daerah lain menyebutnya BON dan ada juga yang menamai tempat itu HONG). Setelah hitungan sepuluh (atau hitungan yang telah disepakati bersama, misalnya jika wilayahnya terbuka, hitungan biasanya ditambah menjadi 15 atau 20) dan setelah teman-temannya bersembunyi, mulailah si "kucing" beraksi mencari teman-temannya tersebut.
Jika si "kucing" menemukan temannya, ia akan menyebut nama temannya sambil menyentuh INGLO atau BON atau HONG, apabila hanya meneriakkan namanya saja, maka si "kucing" dianggap kalah dan mengulang permainan dari awal. Apabila Yang seru adalah, pada saat si "kucing" bergerilya menemukan teman-temannya yang bersembunyi, salah satu anak (yang statusnya masih sebagai "target operasi" atau belum ditemukan) dapat mengendap-endap menuju INGLO, BON atau HONG, jika berhasil menyentuhnya, maka semua teman-teman yang sebelumnya telah ditemukan oleh si "kucing" dibebaskan, alias sandera si "kucing" dianggap tidak pernah ditemukan, sehingga si "kucing" harus kembali menghitung dan mengulang permainan dari awal.
Permainan selesai setelah semua teman ditemukan. Dan yang pertama ditemukanlah yang menjadi kucing berikutnya.
Ada satu istilah lagi dalam permainan ini, yaitu 'kebakaran' yang dimaksud di sini adalah bila teman kucing yang bersembunyi ketahuan oleh si kucing disebabkan diberitahu oleh teman kucing yang telah ditemukan lebih dulu dari persembunyiannya.

3. Benteng
Benteng-bentengan, adalah permainan yang dimainkan oleh dua grup, masing - masing terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang. Masing-masing grup memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya sebuah tiang, batu atau pilar sebagai 'benteng'. Tujuan utama permainan ini adalah untuk menyerang dan mengambil alih 'benteng' lawan dengan menyentuh tiang atau pilar yang telah dipilih oleh lawan dan meneriakkan kata benteng. Kemenangan juga bisa diraih dengan 'menawan' seluruh anggota lawan dengan menyentuh tubuh mereka. Untuk menentukan siapa yang berhak menjadi 'penawan' dan yang 'tertawan' ditentukan dari waktu terakhir saat si 'penawan' atau 'tertawan' menyentuh 'benteng' mereka masing-masing. 

                Tawanan Orang yang paling dekat waktunya ketika menyentuh benteng berhak menjadi 'penawan' dan bisa mengejar dan menyentuh anggota lawan untuk menjadikannya tawanan. Tawanan biasanya ditempatkan di sekitar benteng musuh. Tawanan juga bisa dibebaskan bila rekannya dapat menyentuh dirinya. Dalam permainan ini, biasanya masing-masing anggota mempunyai tugas seperti 'penyerang', 'mata-mata, 'pengganggu', dan penjaga 'benteng'. Permainan ini sangat membutuhkan kecepatan berlari dan juga kemampuan strategi yang handal. 

4. Galah asin
 Galah asin, galasin, atau gobak sodor adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.
Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segiempat dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur. Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan. Permainan ini sangat mengasyikkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan.
Kalau di makassar nama nya main asing. seorang pemain bertindak sebagai peluncur (kapten). permainan ini seru melatih ketangkasan, strategi, kecepatan, dan kecerdikan.

5. Lompat Tali
Permainan lompat tali adalah permainan yang menyerupai tali yang disusun dari karet gelang, ini merupakan permainan yang terbilang sangat populer sekitar tahun 70-an sampai 80-an, menjadi favorit saat “keluar main” di sekolah dan setelah mandi sore di rumah. Sederhana tapi bermanfaat, bisa dijadikan sarana bermain sekaligus olahraga. Tali yang digunakan terbuat dari jalinan karet gelang yang banyak terdapat di sekitar kita. Cara bermainnya bisa dilakukan perorangan atau kelompok, jika hanya bermain seorang diri biasanya anak akan mengikatkan tali pada tiang atau apa pun yang memungkinkan lalu melompatinya. Jika bermain secara berkelompok biasanya melibatkan minimal tiga anak, dua anak akan memegang ujung tali; satu dibagian kiri, satu lagi dibagian kanan, sementara anak yang lainnya mendapat giliran untuk melompati tali. Tali direntangkan dengan ketinggian bergradasi, dari paling rendah hingga paling tinggi. Yang pandai melompat tinggi, dialah yang keluar sebagai pemenang. Sementara yang kalah akan berganti posisi menjadi pemegang tali. Permainan secara soliter bisa juga dengan cara skipping, yaitu memegang kedua ujung tali kemudian mengayunkannya melewati kepala sampai kaki sambil melompatinya. 


Nah, itulah beberapa permainan yang mungkin di mungkin masih sering dimainkan oleh kedua orang tua kita dulu. Apakah kalian kangen dengan permainan_permainan itu? permainan saat kita masih kecil.
Memang di jaman sekarang ini sangat sulit menemukan segerombolan anak kecil yang masih memainkan permainan-permainan ini. Saat ini mungkin jika mereka disuruh untuk memilih untuk memainkan game online atau permainan tradisional, yes, they will choose game online dibandingkan permainan tradisional. Ditambah lagi dengan banyaknya gadget-gadget yang juga mengeluarkan permainan-permainan yang tidak kalah seru dengan permainan tradisional.


" Sometimes the old games are best" 

Problematika Kemiskinan di Indonesia (Tugas Soft Skill)

Kemiskinan adalah keadaan terjadinya ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhannya dasar sehari-hari, dari mulai pangan, papan, dan juga sandang.

Kemiskinan sudah menjadi masalah sosial yang besar di Indonesia. Di Indonesia tingkat kemiskinan tergolong sudah sangat tinggi. Berdasasrkan survei Sosial Ekonomi Nasional 2008, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 35 juta.

Krisis Ekonomi tahun 1998 memberikan hantaman yang besar terhadap perekonomian nasional, termasuk meningkatnya angka kemiskinan masyarakat yang naik menjadi 49,50 Juta atau sekitar 24,23 % dari jumlah penduduk Indonesia, dari hanya 34,01 Juta (17,47 %) pada tahun 1996.

Namun seiring dengan berjalannya waktu dan sistem permerintahan yang semakin baik, upaya Indonesia mengurangi kemiskinan berjalan dengan baik. Pelaksanaan program penanggulanan kemiskinan yang dilakukan sejak tahun 1998 sampai saat ini, secara umum mampu  menurunkan angka kemiskinan Indonesia yang berjumlah 47,97 Juta atau sekitar 23,43 % pada tahun 1999 menjadi 30,02 Juta atau sekitar 12,49 % pada tahun 2011. Berdasarkan Worldfactbook, BPS, dan World Bank, di tingkat dunia penurunan jumlah penduduk miskin di Indonesia termasuk yang tercepat dibandingkan negara lainnya. Tercatat pada rentang tahun 2005 sampai 2009 Indonesia mampu menurunkan laju rata-rata penurunan jumlah penduduk miskin per tahun sebesar 0,8%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian negara lain misalnya Kamboja, Thailand, Cina, dan Brasil yang hanya berada di kisaran 0,1% per tahun. 

Faktor Penyebab Kemiskinan
  • penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin. Contoh dari perilaku dan pilihan adalah penggunaan keuangan tidak mengukur pemasukan.
  • penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga. Penyebab keluarga juga dapat berupa jumlah anggota keluarga yang tidak sebanding dengan pemasukan keuangan keluarga.
  • penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar. Individu atau keluarga yang mudah tergoda dengan keadaan tetangga adalah contohnya.
  • penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi. Contoh dari aksi orang lain lainnya adalah gaji atau honor yang dikendalikan oleh orang atau pihak lain. Contoh lainnya adalah perbudakan.
  • penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.

Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari kemalasan, namun di Amerika Serikat (negara terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki jutaan masyarakat yang diistilahkan sebagai pekerja miskin; yaitu, orang yang tidak sejahtera atau rencana bantuan publik, namun masih gagal melewati atas garis kemiskinan.

Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia
Pemerintah Indonesia sebenarnya sudah menetapkan upaya penanggulangan kemiskinan sebagai salah satu prioritas pemerintah Indonesia.
Berikut ini merupakan strategi yang dilakukan oleh pemerintah :
  • Menyempurnakan program perlindungan sosial
  • Peningkatan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar
  • Pemberdayaan masyarakat, dan
  • Pembangunan yang inklusif

Pemerintah saat ini memiliki berbagai program penanggulangan kemiskinan yang terintegrasi mulai dari program penanggulangan kemiskinan berbasis bantuan sosial, program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat serta program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan usaha kecil, yang dijalankan oleh berbagai elemen Pemerintah baik pusat maupun daerah. 

Maka dari itu marilah kita sebagai warga Indonesia saling bahu-membahu bersama Pemerintah meningkatkan kualitas hidup seluruh masyarakat Indonesia.